PKS Dukung Keberadaan Rumah Belajar Rawa di Palembang

user
admin 06 Januari 2021, 15:34 WIB
untitled

PALEMBANG - Anggota DPRD Palembang Fraksi PKS, mendukung penuh keberadaan rumah belajar rawa-rawa agar mendapat perhatian serius Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang.

Diketahui, rumah belajar rawa-rawa itu didirikan diatas rumah panggung yang masih dikelilingi rawa, awal Agustus 2020, di wilayah Kelurahan Ogan Baru, Kecamatan Kertapati, oleh seorang guru PNS bernama, Fajar.

Ketua Fraksi PKS DPRD Palembang, M Hibbani mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi sekaligus bangga atas adanya guru PNS yang menaruh perhatian lebih terhadap dunia pendidikan di Metropolis, terutama di tengah pandemi COVID-19 yang melanda dunia saat ini.

"Tentu apa yang dilakukan saudara Fajar, sangat luar biasa. Ia mampu berinovasi untuk mencerdaskan anak-anak di tengah pandemi covid-19," kata Hibbani, usai berkunjung ke lokasi rumah belajar rawa-rawa, Kelurahan Ogan Baru, Kecamatan Kertapati, bersama anggota DPRD Fraksi PKS, Ridwan Saiman dan Idrus Ropik, Selasa (5/1/2021).

Hibbani berjanji, akan menyampaikan apa saja yang dibutuhkan rumah belajar rawa-rawa kepada Pemkot Palembang, sehingga keberadaannya bisa dikembangkan lebih luas. "Hal ini harus menjadi perhatian serius Pemkot Palembang. Apalagi, pendidikan yang diberikan tanpa dipungut biaya alias gratis. Mungkin, masih banyak di sudut-sudut kota Palembang relawan-relawan seperti Fajar yang mendedikasikan dirinya untuk memberikan pendidikan kepada anak-anak secara gratis dengan fasilitas apa adanya," katanya.

Sementara itu, pendiri rumah belajar rawa-rawa, Fajar mengatakan, proses pendirian rumah belajar tersebut dilakukan atas keprihatinannya terhadap dunia pendidikan, akibat pandemi covid-19. Saat ini sudah ada 52 anak-anak yang belajar di sana. "Saya ditemani Istri dalam menyampaikan materi kepada anak-anak, proses pembelajaran dibagi menjadi beberapa sesi, sehingga tetap bisa menerapkan protokol kesehatan bagi 52 anak tersebut," tuturnya.

Ia berharap, ke depan dapat membangun rumah belajar lebih luas, karena ia melihat banyak anak-anak disekitarnya yang tidak mempu mengikuti pola pembelajaran secara daring sejak terjadinya pandemi. Sebab, di wilayah trsebut tingkat ekonomi masyarakat masih banyak yang menengah kebawah, sehingga banyak orang tua yang tidak memiliki handphone dan juga akses internet untuk belajar daring bagi anak-anak mereka.

"Setidaknya, dengan rumah belajar rawa-rawa ini, kita dapat memberikan harapan dan menumbuhkan cita-cita dari anak-anak, terutama di lingkungan sekitar, agar anak-anak tersebut tetap mendapatkan pendidikan sebagaimana mestinya," pungkasnya. (Alam)

Kredit

Bagikan