Beritamusi.co.id - Kian terbukanya lahan di Kabupaten Lahat, akibat adanya perusahaan energi dan pertambangan, buat cuaca di Bumi Seganti Setungguan saat ini kian terasa panas.

Namun, imbas banyaknya hutan dan perkebunan yang beralih fungsi tersebut, bakal lebih parah jika tidak segera diselamatkan. Karena bisa berpotensi menimbulkan bencana bagi masyarakat. Mulai dari banjir, longsor dan kekeringan.

Untuk itu, Bupati Lahat, Cik Ujang menegaskan, Gerakan penanaman pohon ini, sangat penting dilakukan. Selain, karena satu pohon bisa menyerap gas C02 atau karbondioksida hingga 28 ton per tahun, dan menampung air hingga 100 liter per tahun.

Juga jadi solusi dari adanya eksploitasi hutan yang terus terjadi. Dengan menam pohon, lingkungan akan kembali hijau, bisa menyimpan air, menghindari longsor dan mengurangi perubahan iklim.

“Sudah saya instruksikan kepada seluruh OPD, hingga camat, untuk sukseskan gerakan menanam pohon ini. Karena pohon penting bagi kehidupan manusia. Perubahan iklim saat ini, tidak lepas dari berkurangnya pohon,” kata Bupati Lahat, Cik Ujang SH, Selasa (7/2).

Cik Ujang menuturkan, penanaman pohon tersebut diharapkan juga bisa diikuti seluruh masyarakat Kabupaten Lahat. Selain dengan memanfaatkan lahan kosong tak terpakai, juga bisa memanfaatkan perkarangan rumah. Untuk jenis tanaman, bisa tanaman kayu keras dan buah-buahan. Karena dengan penghijauan, akan membawa manfaat bagi masyarakat, sebab dengan menanam pohon berarti telah membuat pabrik oksigen untuk masyarakat.

“Bisa tanam pohon buah, seperti alpukat, duku, kelengkeng, durian maupun tanaman buah khas lainnya. Manfaatkan perkarangan rumah, daripada kosong saja. Atau, bisa juga ditanam di kawasan Taman Ribang Kemambang, sehingga nanti Ribang Kemambang jadi objek wisata buah di Kabupaten Lahat,” tutur Cik Ujang. (Sfr)