OKI Berhasil Turunkan Stunting Sebanyak 17 Persen

Berdasarkan SSGI tahun 2022 itu, prevalensi stunting di Kabupaten Ogan Komering Ilir turun dari 32,2 % di tahun 2021 menjadi 15,2 % atau sebanyak 17,1 % di tahun 2022
Beritamusi.co.id - Kementerian Kesehatan mengumumkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) pada Rapat Kerja Nasional BKKBN, Rabu (25/1). Berdasarkan SSGI tahun 2022 itu, prevalensi stunting di Kabupaten Ogan Komering Ilir turun dari 32,2 % di tahun 2021 menjadi 15,2 % atau sebanyak 17,1 % di tahun 2022. Angka ini tidak lagi menempatkan Kabupaten OKI sebagai daerah dengan kasus stunting terbanyak di Sumsel.
Penurunan stunting itu terjadi di masa pandemi bukan terjadi di masa biasa. Oleh karenanya Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengapresiasi daerah-daerah yang mampu menekan angka stunting secara signifikan. Dia juga berharap di masa yang normal penurunan kasus stunting bisa lebih tajam lagi sehingga target penurunan stunting di angka 14% di 2024 dapat tercapai.
Penurunan signifikan stunting di OKI berkat upaya kolabaratif berbagai sektor.
"Penanganan stunting dari hulu ke hilir, secara konvergensi atau lintas sektoral," Ujar Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) OKI, H. M. Lubis, S. KM, M. Kes di temui Jum'at, (27/1).
Lubis menerangkan keseriusan Pemkab OKI dalam menyelesaikan persoalan stunting dimulai dengan dibentuknya Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Tingkat Kabupaten dan Kecamatan serta Desa/Kelurahan oleh Bupati OKI.
Infrastruktur dan lembaga yang ada, lanjutnya, digerakkan untuk memudahkan menyelesaikan persoalan stunting. Dari lingkungan mulai dari air bersih, jamban keluarga, sanitasi, rumah yang sehat, kecukupan gizi ibu hamil dan balita melalui kerja terintegrasi dan terkonsolidasi.
Pemkab OKI juga mengerahkan sebanyak 1.806 orang Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang bertugas mendampingi 4.200 Rukun Tetangga (RT) tersebar di 327 desa di wilayah OKI.
"Mereka ini mendampingi keluarga yang dikategorikan mengalami stunting hingga rentan stunting agar ada perubahan perilaku agar hidup lebih sehat dan memperhatikan tumbuh kembang anak di 1.000 hari pertama kehidupan," jelas Lubis.
Kiat sukses lainnya penurunan stunting di OKI berkat pendampingan mulai dari hulu. Berkolaborasi dengan Kementrian Agama, Pemkab OKI menggagas program program "Cegah Stunting dan Tingkatan Kualitas Keluarga dengan Terencana" atau (Canting Kencana).
"Canting Kencana" itu pendampingan para calon pengantin. 3 bulan sebelum menikah, calon pengantin harus diperiksa kesehatannya dengan petugas kesehatan kalau anemia/kurang darah dan KEK (kurang gizi Kronis) diimbau untuk menunda kehamilan dulu demi kesehatan ibu dan bayi sampai gizi tercukupi," terang Lubis.
Tim pendamping keluarga ini terdiri dari kader KB, bidan, TP PKK desa, Kantor Urusan Agama (KUA) yang bertugas memberikan edukasi dan konsultasi hingga pengecekan kesehatan calon pengantin.
Kabupaten OKI menurut Lubis optimis target nasional penurunan stunting 14 % pada tahun 2024 dapat dicapai.
"Kita optimis dengan kekuatan kita bersama semuanya bisa bergerak. Angka itu bukan angka yang sulit untuk dicapai asal semuanya bekerja bersama-sama,” ucap Lubis. (Romi)
BERITA TERKAIT
Potret Nyata Pengelolaan Sampah Terpadu di Desa BRILiaN Jatihurip Tasikmalaya
Malam-Malam Naik Motor, Ratu Dewa Perbaiki Lampu Jalan yang Rusak
Pemkab Muba Bakal Biayai PPG Guru Pendidikan Agama Islam
DPRD Bangka Rapat Paripurna Pengembalian Raperda
DPRD Basel Ingatkan OPD untuk Tingkatkan Kinerja
Gali Pandangan Publik, AMSI Gelar Serial Workshop Trusted News Indicator
Layani Kebutuhan Transaksi Libur Lebaran, BRI Sediakan Uang Tunai Rp32Triliun
Bupati Asahan Ambil Sumpah dan Lantik Puluhan Pejabat
Mendagri Lantik Suganda Pandapotan Pasaribu sebagai Pj Gubernur Babel
Honda ADV160 Sabet Gelar Motor Terbaik di Indonesia
Pulihkan Keuangan Negara Rp 1 M, Kejari Palembang Raih Penghargaan
BNI, DJKN, dan Kementerian ATR/BPN Kerja Sama Gelar Lelang Aset Agunan Milik BNI
Survei SSGI, Angka Stunting di Kabupaten Asahan Alami Penurunan
Besok, Pj Gubernur Babel Baru Resmi Dilantik
Melalui Program “Jaksa Menyapa” Kajari Muba Live Podcast di RGR Sapa
Pererat Persaudaraan, Mak Ganjar Sumsel Gelar Silaturahmi dan Tausiah Ramadan
Dirut BRI Sebut Potensi Resesi Indonesia Hanya 2% di 2023
Pantau Bazar Ramadhan, Fitri Traktir Emak Emak Belanja di Pasar Yada
Srikandi Ganjar Sumsel Gelar Pelatihan Hias Cupcake untuk Milenial Palembang
Gakkum KLHK Tangkap Perusak Tahura Bukit Mangkol
Wawako Fitrianti Minta Dishub Benahi Dermaga Tangga Buntung