Kunker ke PT GNI, BPJ Beberkan Beberapa Temuan

Rombongan Anggota Komisi VII DPR RI melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke PT Gunbuster Nickel Industri (GNI), di Morowali, Sulawesi Tengah
Beritamusi.co.id - Rombongan Anggota Komisi VII DPR RI melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke PT Gunbuster Nickel Industri (GNI), di Morowali, Sulawesi Tengah, pada 4 Januari 2023 lalu.
Terkait kunjungan ke perusahaan smelter nikel Indonesia tersebut, Anggota Komisi VII DPR RI, Bambang Patijaya (BPJ) membeberkan beberapa temuan.
Dalam temuannya, BPJ menerangkan bahwa kandungan mineral lain pada feronikel produksi PT GNI pada sisa 90-88%, belum terinformasi dengan jelas.
Sehingga menurutnya, ada potensi negara kehilangan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) untuk pengenaan royalti mineral lainnya.
"Feronikel yang dihasilkan GNI hanya berkadar 10% - 12%, sementara pabrik-pabrik yang lain menghasilkan 22%," terang BPJ, Sabtu (14/01/22).
"Kandungan Mineral lain pada feronikel produksi GNI pada sisa 90-88% nya, belum terinformasi dengan jelas. Sehingga ada potensi hilangnya penerimaan negara PNBP utk pengenaan royalti mineral lainnya," imbuhnya.
BPJ juga mengatakan, terdapat temuan bahwa slag hasil smelter PT GNI dipakai untuk menimbun jalan. Sehingga slag tersebut dianggap tidak mengandung mineral logam lainnya.
"Artinya, pada feronikel hasil smelting GNI, pasti mengandung unsur mineral logam lainnya," jelasnya.
Terkait hal ini, BPJ mengatakan bahwa perlu dilakukan audit proses dan hasil produksi feronikel smelter GNI dan smelter lainnya di indonesia.
Menurut BPJ, audit tersebut bertujuan untuk mengetahui dan memastikan apakah ada potensi negara kehilangan penerimaan PNBP atau tidak.
"Selain audit, perlu juga dilakukan standarisasi kadar feronikel produksi smelter nikel di Indonesia untuk kebutuhan industri nasional dan internasional," papar BPJ.
"Ini tujuannya, agar PNBP dari sektor nikel, jadi maksimal," tambahnya.
BPJ berharap, kedepannya ada proses verifikasi dari Sucofindo, atau Surveyor Indonesia guna memastikan ada atau tidaknya kandungan mineral lainnya yang terkandung dalam feronikel.
BPJ melanjutkan, jika terdapat kandungan mineral lainnya dalam feronikel hasil produksi smelter, maka dapat dikenakan royalti PNBP mineral, sesuai aturan yang berlaku.
“Saya harap, kedepannya hasil produksi Feronikel dari smelter, harus di verifikasi oleh Sucofindo atau Surveyor Indonesia," harapnya.
"Jika dalam feronikel hasil produksi smelter, ada kandungan mineral lainnya, itu bisa dikenai royalti PNBP mineral, sesuai peraturan yang berlaku,” tutupnya.
BERITA TERKAIT
Pasca Pembatalan Penyeberangan, Ratusan Penumpang Nginap di Gedung Terminal
Alasan Keselamatan, Sejumlah Penyeberangan Tanjung Kalian-TAA Dibatalkan
Kemenag Basel Apresiasi Program Polisi Penolong di Ponpes Dusun Terpencil
Tahun Ini Bandara Soekarno-Hatta Jadi Mal UMKM dari Berbagai Provinsi
Dirut BRI Beberkan 6 Faktor Penentu Keberlanjutan Industri Perbankan Indonesia
Komunitas Seniman di Toboali Galang Donasi Kemanusiaan
Tingginya Animo Warga Linggau Barat 1 Jadi Pantarlih
Ratusan Warga Babel Ikuti Operasi Katarak Gratis
Kunjungi Pesantren La Roiba Ini yang Dilakukan Danyonif 151/AYJP
Cara Jitu Pemkab Muba Mantapkan Pembangunan Infrastruktur
Tim Kelambit Berhasil Menangkap Pelaku Curat
Beri Pengalaman di Dunia Kerja, BRI Buka Program Magang Generasi Bertalenta
Yayasan Rudi Center dan PDI Toboali Buka Layanan Kesehatan Gratis
OKI Berhasil Turunkan Stunting Sebanyak 17 Persen
Pemkot Palembang Sosialisasikan Kelurahan Sadar Hukum
Waspada Link Undangan Nikah Digital, Penipu di Whatsapp Curi Data Pribadi
Cik Ujang Minta Pegawai Puskesmas Berikan Pelayanan Prima
Puluhan Perguruan Silat Berkompetisi di Kejuaraan Pencak Silat IPSI
Erwin Asmadi Apresiasi Tokoh Pejuang Pemekaran Kabupaten Bangka Selatan
Riza Herdavid Ajak Stakeholder Gotong Royong Bangun Bangka Selatan
Didampingi PJ Gubernur, Doni Monardo Kunjungi Geosite Open Pit Nam Salu