Atasi Kemiskinan, Pemkab Lahat Maksimalkan PKH

Cik Ujang saat membuka kegiatan peningkatan kapasitas SDM penyelenggara kesejahteraan sosial, dam SDM PKH, di The Grans Hotel, Senin (31/10/2022).
Beritamusi.co.id - Penanggulangan kemiskinan, jadi fokus utama Pemkab Lahat saat ini. Sejumlah upaya dikerahkan, agar Kabupaten Lahat keluar dari predikat daerah termiskin kedua di Sumatera Selatan.
Bahkan pengetahuan SDM dari Pendamping Keluarga Harapan (PKH), juga ikut ditingkatkan. Agar masyarakat yang terdata sebagai Keluarga Penerima Manfaat (KPM), bisa didampingi keluar dari data warga miskin tersebut.
Data Dinas Sosial Kabupaten Lahat, jumlah KPM tahun 2022 pada tahap I sebanyak 18.820 Kepala Keluarga (KK), tahap II sebanyak 18.035 KK dan tahap III sebanyak 17.355 KK. Dengan realisasi bantuan sosial dari APBN pada tahap I sebesar Rp 13.792.825.000, tahap II Rp 13.658.975.000, tahap III Rp 13.220150.000, dengan total keseluruhan Rp 40.671.950.000.
Bupati Lahat, Cik Ujang SH mengatakan, peningkatan kualitas SDM PKH memang penting, karena dari tangan pendamping diharapkan bisa menurunkan angka kemiskinan di Lahat. Karena itu, Pemkab Lahat akan selalu mendukung para pendamping, yang telah bekerja keras membantu dalam pengentasan kemiskinan ini.
"Saya tidak akan tutup mata dan telinga, soal kemiskinan di Lahat. Data dengan benar warga kita, pasti akan saya bantu. Tidak bisa pakai dana APBD, bisa pakai APBN dan perusahaan sebagai bapak asuh," kata Cik Ujang, membuka kegiatan peningkatan kapasitas SDM penyelenggara kesejahteraan sosial, dam SDM PKH, di The Grans Hotel, Senin (31/10/2022).
Cik Ujang mengakui, dirinya juga merasa sangat miris, ketika mengetahui banyak warganya masuk kategori miskin. Apalagi ketika melihat langsung kondisi rumah warga, banyak yang sudah tidak layak huni. "Jika PKH berhasil berikan pendampingan, warga Lahat akan banyak keluar dari kemiskinan. Inilah pentingnya peningkatan SDM PKH ini," sampainya.
Sementara, Kapala Dinas Sosial Lahat, Ekman Mulyadi, didampingi Koordinator PKH Lahat, Dani menuturkan, program PKH dirancang pemerintah untuk membantu penduduk miskin kluster terbawah. Dengan bantuan itu diharapkan masyarakat bisa keluar dari kemiskinan.
"Ada 100 perserta. 1 koordinator, 3 administrator pangkalan data, dan 71 orang pendamping sosial PKH. Peningkatan SDM ini dibutuhkan, agar bisa mengetahui apa persoalan di lapangan dan mencari solusi terbaiknya," tutur Ekman. (Safitri)
BERITA TERKAIT
Panen Cabai di Puding Besar, Pj Gubernur Dorong Masyarakat Lebih Bersemangat Bertani
Polisi Gerebek Bandar Sabu Jalan Damai Toboali
Besok, Festival Celeng Srenggi Digelar di Taman Budaya Palembang
Komunitas Truk DTN Chapter Parit Tiga Galang Dana untuk Arletta
IPAL Sei Selayur Rampung 20 Febuari, Uji Coba Mei 2023
Puluhan UMKM Babel Ramaikan Bazar UMKM di Bandara Soekarno Hatta
Jakarta BIN Sapu Bersih Dua Laga di Gresik
Saksikan Duel Big Match ‘Bintang Timur Surabaya vs Black Steel Papua’ di MNCTV
Wabub Lahat Minta Dealer Honda Serap Tenaga Kerja Lokal
Anggota DPRD Sumsel, Azmi Shofix Bagikan Ribuan Kalender
Tutup Celah Blank Spot, Ini Upaya yang Dilakukan Kominfo Muba
Exhibition, Makodim OKI Tumbangkan Insan Pers dengan Skor 3-1
Petani Air Sugihan Kini Sudah Bisa Produksi Beras Sendiri
Elektrik PLN Kembali Gagal Meraih Kemenangan
Napi Terorisme Lapas Merah Mata Palembang Ikrar Setia NKRI
Ancam Bunuh Korban, Lelaki Paruh Baya di Toboali Cabuli Anak Temannya Sendiri
Bupati Riza Minta OPD Layani Rakyat Sepenuh Hati
7 OPD Pemkab Basel Terima Penghargaan Pelayanan Publik Terbaik
Serentak se-Indonesia, Pimpinan Daerah Tanam 1.000 Pohon Buah
Per Januari Inflasi Kepulauan Babel Mencapai 4,94 Persen
AMSI Raih Penghargaan Kolaborasi Covid-19 dari Menkes