Teripang Dipercaya Mampu Sembuhkan Penyakit

072814800_1593752155-Teripang-shutterstock_712331239
JAKARTA - Teripang atau sering dikenal sebagai timun laut termasuk hewan laut yang sering dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Hewan ini dipercaya mampu menyembuhkan beberapa jenis penyakit. Kandungan nutrisi di dalam teripang terbilang cukup lengkap sehingga hewan ini sering disebut sebagai ginseng dasar laut. Manfaat teripang cukup banyak, masyarakat sering menjadikannya sebagai suplemen yang mujarab.
Masyarakat Cina menggunakan teripang untuk melancarkan peredaran darah, penyempitan pembuluh darah karena kolesterol, melancarkan fungsi ginjal, meningkatkan metabolisme tubuh, mencegah penyakit arthritis, diabetes mellitus, hipertensi, dan lain-lain. Tak heran, jumlah ekspor teripang ke negara tersebut relatif tinggi.
Teripang sering dimanfaatkan dengan cara direbus. Air rebusannya diberikan pada wanita yang baru melahirkan untuk menghentikan pendarahan.
Di dalam teripang terdapat berbagai macam senyawa yang bervariasi, bergantung pada spesiesnya. Jenis teripang yang paling sering digunakan sebagai obat tradisional adalah Stichopus chloronatus, S. hermanii, S. variegatus, dan S. japonicus.
Kandungan nutrisi di dalam teripang adalah 9 jenis karbohidrat, 59 jenis asam lemak, 19 jenis asam amino, 10 jenis mineral, dan 5 sterol. Sementara itu, di dalam teripang kering terdapat kadar air sekitar 8,9 persen, protein 82 persen, lemak 1,7 persen, abu 8,6 persen, karbohidrat 4,8 persen, vitamin A 455µG persen, vitamin B 0,04 mg persen, niacin, riboflavin, dan kalori.
Hewan ini mengandung kolagen yang cukup tinggi, sekitar 86 persen. Selain itu, mengandung berbagai jenis mineral, seperti kalsium, fosfat, fosfor, kromium, magnesium, besi, natrium, dan yodium.
Kandungan asam amino di dalam teripang terbilang lebih tinggi apabila dibandingkan dengan ikan laut, ayam, dan telor.
Sebenarnya, kandungan asam lemak di dalam teripang terbilang rendah, tetapi teripang mengandung asam lemak multitetradonik yang dapat menghambat pertumbuhan enzim lipoksigenase yang dapat menyebabkan kerusakan saluran pernapasan penyebab asma.
Selama ini teripang lebih sering diolah dengan cara diasap dan dikeringkan. Produk teripang kering lebih sering dijadikan sebagai suplemen dan komoditas ekspor dengan nilai tambah yang terbilang cukup kecil. (Pertanianku.com)
BERITA TERKAIT
Mendagri Lantik Suganda Pandapotan Pasaribu sebagai Pj Gubernur Babel
Honda ADV160 Sabet Gelar Motor Terbaik di Indonesia
Pulihkan Keuangan Negara Rp 1 M, Kejari Palembang Raih Penghargaan
BNI, DJKN, dan Kementerian ATR/BPN Kerja Sama Gelar Lelang Aset Agunan Milik BNI
Survei SSGI, Angka Stunting di Kabupaten Asahan Alami Penurunan
Besok, Pj Gubernur Babel Baru Resmi Dilantik
Melalui Program “Jaksa Menyapa” Kajari Muba Live Podcast di RGR Sapa
Pererat Persaudaraan, Mak Ganjar Sumsel Gelar Silaturahmi dan Tausiah Ramadan
Dirut BRI Sebut Potensi Resesi Indonesia Hanya 2% di 2023
Pantau Bazar Ramadhan, Fitri Traktir Emak Emak Belanja di Pasar Yada
Srikandi Ganjar Sumsel Gelar Pelatihan Hias Cupcake untuk Milenial Palembang
Gakkum KLHK Tangkap Perusak Tahura Bukit Mangkol
Wawako Fitrianti Minta Dishub Benahi Dermaga Tangga Buntung
Wawako Fitrianti: Dermaga 7 Ulu Bisa Jadi Destinasi Wisata Baru
Hendra Apollo Dicecar 8 Pertanyaan Terkait Mobil dan Pengembalian Uang
Dorong Implementasi Bisnis Berbasis ESG, Bank Mandiri Pasang 556 Unit Panel Surya
Kembangkan Talenta Digital & IT, BRI Kembali Buka Program BFLP IT
Gubernur Herman Deru Lantik Pj Bupati Apriyadi Jadi Sekda Muba Definitif
Mangkir dari Panggilan Kejati Babel, DY Bisa jadi DPO
Februari 2023, Jumlah Pengguna BNI Mobile Banking Melonjak 25% YoY
Kemenkes RI Apresiasi Inovasi MAKUKU Raih Dua Rekor MURI Sekaligus